Langsung ke konten utama

Quizizz Bikin Guru "Duduk Manis" dalam Pertemuan Kelima

Cara Menggunakan Quizizz

Berikut adalah cara untuk menggunakan Quizizz yang dilansir dari laman Brittany Washburn.

  1. Bukalah laman www.quizizz.com , lalu klik “Get Started"
  2. Bila ingin menggunakan kuis yang telah tersedia, dapat menggunakan kotak “Search for Quizzes" dan browsing. Setelah memilih kuis, langsung lewati ke langkah ke 8. Namun jika ingin membuat kuis sendiri, pilih panel “Create", lalu panel “Sign Up", dilanjutkan dengan mengisi formulir yang tersedia
  3. Masukkan nama kuis serta gambar sesuai kebutuhan Anda. Melalui Quizizz, Anda dapat memilih sendiri bahasa yang digunakan serta pengaturan privasi yang dapat dijadikan publik atau pribadi
  4. Untuk mengisi pertanyaan, jawanan, Anda dapat mengklik ikon “Incorrect" untuk pertanyaan yang salah, serta “Correct" untuk jawaban yang benar
  5. Pilih “ New Question" dan ulangi langkah ke 4. Lakukan berulang hingga semua pertanyaan telah dibuat
  6. Tekan “Finish" yang terletak pada sudut kanan atas
  7. Pilih rentang kelas, mata pelajaran, serta topik yang sesuai. Untuk mempermudah pencarian, Anda juga dapat menambahkan tag
  8. Anda dapat memilih “Play Live" atau “Homework" dan pilihlah atribut yang diinginkan
  9. Untuk siswa, dapat langsung mengunjungi www.quizizz.com/join dan mengetik kode yang telah ditentukan untuk berpartisipasi dalam kuis langsung ataupun menyelesaikan pekerjaan rumah. Sebelumnya, para siswa juga akan diminta untuk memasukkan nama untuk diidentifikasi
  10. Setelah siswa selesai mengerjakan, segarkan halaman Anda, dan akan muncul hasil kuis yang telah dikerjakan.
Mungkin yang baru baca tulisan ini bisa saja menjadi puyeng, kok tiba-tiba disorongkan tutorial tentang pemakaian Quizizz. Tanpa melalui proses ba-bi-bu. Hal ini memang disengaja. Sebab sekarang eranya wat-wet binti sat-set gitu loh Massseeeh

Dan agar bisa langsung praktik, lalu duduk manis. Membiarkan semuanya berlangsung secara otomatis. Murid pun menjadi happy, mendapat tugas yang menarik hati dari sang guru. Karena memang pertemuan kelima ini didesain untuk membantu guru, khususnya dalam pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) maupun yang telah mengenalkan hybrid learning.

Sehingga sedianya selesai pukul 15.00 membengkak jadi 16.00 lebih. Jarang-jarang sih pertemuan yang molor sampai sejam lewat. Biasanya ya lebih-lebih 30 menit lah. Ini bukti bahwa aplikasi memang sungguh berguna dalam proses pengajaran.

Sumber: tirto.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening Ceremony yang Serak-serak Basah

Alhamdulillah, opening ceremony   atawa  upacara pembukaan Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, yang digelar malam ini berjalan sukses. Meskipun Om Jay tidak dapat hadir dan di awal-awal suara audionya grak-grek. Seserak suara saya, yang tiga hari ini dilanda radang tenggorokan. Bikin tidur malam tak nyaman. Dibuat makan juga tak enak, sebab lidah pun berkoalisi menciptakan rasa pahit.  Namun kepahitan ini tidak terjadi pada saat opening  itu. Hanya saja, sekali lagi saya, yang kurang konsen. Karena berpikir terlampau keras agar mulut ini tidak mengeluarkan suara uhuk-uhuk. Jadi mungkin saat mempresentasikan maupun menjawab pertanyaan dari peserta, kurang jelas.  Untungnya bapak dan ibu peserta yang hadir cerdas-cerdas. Wat-wet, sat-set,  responsif terhadap apa yang terjadi. Sehingga tidak terjadi pembicaraan yang ngelantur kesana-kesini-kesitu-kemari, apalagi sampai mengarah ke bullying  pun tidak ada.  Jadi pembukaan ini menjadi berkah ki...

Materi 4 Maret 2022

Bagi bapak dan ibu peserta Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, untuk materi pertemuan pertama, tanggal 4 Maret 2022 ini, dapat mengklik tautan di bawah ini untuk mengunduhnya: Materi Pertemuan 4 Maret 2022 Sedangkan untuk melihat kegiatan webinarnya ada di tautan berikut:  Video Pertemuan 4 Maret 2022

Pertemuan Keenam Mempopulerkan Inovasi dengan Nama Sendiri

Hari-hari ini gempuran " singkatan" begitu gencar. Apalagi banyak layanan yang berasal dari pemerintah pun ikut-ikutan. Jadi mau tak mau setiap saat kita dicekoki oleh "singkatan". Baik itu yang tertera di media massa, media sosial, maupun di spanduk-spanduk di sepanjang jalan yang kita lewati.  Hal ini juga mengimbas pada penemuan atau kita sebut inovasi, di bidang pendidikan. Banyak inovasi yang menggunakan "singkatan". Baik karena alasan untuk lebih mempermudah mengingat sampai untuk memberi kesan luar biasa.  Meskipun begitu belum banyak yang menggunakan " nama penciptanya" sebagai pemendekan dari penemuan tersebut. Padahal ini jika dipakai, paling tidak mengesankan bahwa karya penemuan tadi tidak bermula dari sebuah plagiasi. Di samping itu, juga sebagai branding  dari sang penemunya. Dan hal ini telah ditempuh oleh Bu Emi Sudarwati. Kali ini dalam webinar Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, tanggal 8 April 2022, beliau memaparkan in...