Langsung ke konten utama

The Power of Tekad dalam Pertemuan Keempat


Apapun inovasi, dimulai dari tekad yang kuat untuk melakukan perbaikan, dan lebih jauhnya lagi ke soal perubahan. Tanpa tekad yang kuat, tentu inovasi tidak akan terwujud. Dan hanya ada di dalam benak, atau paling banter diwacanakan. 

Lantas bagaimana memunculkan tekad yang kuat? Tentu dengan menumbuhsuburkan kesadaran diri. Karena dalam kesadaran diri ini, kita bisa melihat gambaran tentang posisi kita di masyarakat atau di kehidupan. Apakah menjadi sosok yang hanya sekadar "menumpang" hidup ataukah "memberi warna" pada kehidupan?

Bukti dari kesadaran ini bisa dilihat, salah satunya dari antusiasme rekan-rekan guru yang hadir di pertemuan keempat ini. Tak seperti biasamya, jumlah yang hadir secara live dua kali lipat dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sehingga menjadi pertanda bagus, bahwa semakin banyak guru yang menyadari dimana harus memposisikan diri. Pastinya tak mau dicap guru pemakan gaji buta. Mereka ingin menjadi warna, dalam hal ini berinovasi. 

Tak kalah hebatnya juga terjadi pada sisi narasumber dan moderator. Di hari H, narasumber mengabarkan terjadinya pemadaman listrik di tempatnya. Di akhir-akhir menjelang pelaksanaan, baterai ponselnya sudah menuju "sekarat". Begitu juga dengan moderator, di saat yang sama masih berada di moda transportasi darat. Sebagai pengampu kelas inovasi, tentu saya juga punya kecemasan. Walaupun saya juga sudah menyiapkan pengganti. Dan Alhamdulillah, atas izin Allah SWT. acaranya dapat berlangsung dengan baik. Bahkan luar biasa. Ini menjadi bukti, bahwa tekad yang kuat akan diberi jalan Oleh-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening Ceremony yang Serak-serak Basah

Alhamdulillah, opening ceremony   atawa  upacara pembukaan Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, yang digelar malam ini berjalan sukses. Meskipun Om Jay tidak dapat hadir dan di awal-awal suara audionya grak-grek. Seserak suara saya, yang tiga hari ini dilanda radang tenggorokan. Bikin tidur malam tak nyaman. Dibuat makan juga tak enak, sebab lidah pun berkoalisi menciptakan rasa pahit.  Namun kepahitan ini tidak terjadi pada saat opening  itu. Hanya saja, sekali lagi saya, yang kurang konsen. Karena berpikir terlampau keras agar mulut ini tidak mengeluarkan suara uhuk-uhuk. Jadi mungkin saat mempresentasikan maupun menjawab pertanyaan dari peserta, kurang jelas.  Untungnya bapak dan ibu peserta yang hadir cerdas-cerdas. Wat-wet, sat-set,  responsif terhadap apa yang terjadi. Sehingga tidak terjadi pembicaraan yang ngelantur kesana-kesini-kesitu-kemari, apalagi sampai mengarah ke bullying  pun tidak ada.  Jadi pembukaan ini menjadi berkah ki...

Materi 4 Maret 2022

Bagi bapak dan ibu peserta Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, untuk materi pertemuan pertama, tanggal 4 Maret 2022 ini, dapat mengklik tautan di bawah ini untuk mengunduhnya: Materi Pertemuan 4 Maret 2022 Sedangkan untuk melihat kegiatan webinarnya ada di tautan berikut:  Video Pertemuan 4 Maret 2022

Pertemuan Keenam Mempopulerkan Inovasi dengan Nama Sendiri

Hari-hari ini gempuran " singkatan" begitu gencar. Apalagi banyak layanan yang berasal dari pemerintah pun ikut-ikutan. Jadi mau tak mau setiap saat kita dicekoki oleh "singkatan". Baik itu yang tertera di media massa, media sosial, maupun di spanduk-spanduk di sepanjang jalan yang kita lewati.  Hal ini juga mengimbas pada penemuan atau kita sebut inovasi, di bidang pendidikan. Banyak inovasi yang menggunakan "singkatan". Baik karena alasan untuk lebih mempermudah mengingat sampai untuk memberi kesan luar biasa.  Meskipun begitu belum banyak yang menggunakan " nama penciptanya" sebagai pemendekan dari penemuan tersebut. Padahal ini jika dipakai, paling tidak mengesankan bahwa karya penemuan tadi tidak bermula dari sebuah plagiasi. Di samping itu, juga sebagai branding  dari sang penemunya. Dan hal ini telah ditempuh oleh Bu Emi Sudarwati. Kali ini dalam webinar Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, tanggal 8 April 2022, beliau memaparkan in...