Apapun inovasi, dimulai dari tekad yang kuat untuk melakukan perbaikan, dan lebih jauhnya lagi ke soal perubahan. Tanpa tekad yang kuat, tentu inovasi tidak akan terwujud. Dan hanya ada di dalam benak, atau paling banter diwacanakan.
Lantas bagaimana memunculkan tekad yang kuat? Tentu dengan menumbuhsuburkan kesadaran diri. Karena dalam kesadaran diri ini, kita bisa melihat gambaran tentang posisi kita di masyarakat atau di kehidupan. Apakah menjadi sosok yang hanya sekadar "menumpang" hidup ataukah "memberi warna" pada kehidupan?
Bukti dari kesadaran ini bisa dilihat, salah satunya dari antusiasme rekan-rekan guru yang hadir di pertemuan keempat ini. Tak seperti biasamya, jumlah yang hadir secara live dua kali lipat dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sehingga menjadi pertanda bagus, bahwa semakin banyak guru yang menyadari dimana harus memposisikan diri. Pastinya tak mau dicap guru pemakan gaji buta. Mereka ingin menjadi warna, dalam hal ini berinovasi.
Tak kalah hebatnya juga terjadi pada sisi narasumber dan moderator. Di hari H, narasumber mengabarkan terjadinya pemadaman listrik di tempatnya. Di akhir-akhir menjelang pelaksanaan, baterai ponselnya sudah menuju "sekarat". Begitu juga dengan moderator, di saat yang sama masih berada di moda transportasi darat. Sebagai pengampu kelas inovasi, tentu saya juga punya kecemasan. Walaupun saya juga sudah menyiapkan pengganti. Dan Alhamdulillah, atas izin Allah SWT. acaranya dapat berlangsung dengan baik. Bahkan luar biasa. Ini menjadi bukti, bahwa tekad yang kuat akan diberi jalan Oleh-Nya.
Komentar
Posting Komentar