Langsung ke konten utama

Pertemuan Kesepuluh, Menggerakkan Literasi di Situasi yang Serba Rumit


Tentu tak mudah menggerakkan sebuah aktivitas yang membutuhkan pemikiran dan tindakan yang ekstra giat. Apalagi hal itu digelorakan di kawasan yang notabene jauh dari peradaban modern. Banyak gejolak dan rintangan yang akan menghalang. Tapi jika dilambari dengan kesadaran dan keyakinan yang bulat. Hal tersebut tetap mampu diperbuat dengan sebaik-baiknya. Meskipun mungkin yang dapat melaksanakannya, hanyalah orang-orang yang "terpilih".

Mengapa disebut orang-orang "terpilih"? Karena telah disebut di muka, ada banyak rintangan yang menghalang. Dan pastinya rintangan ini tidaklah kecil. Baik rintangan itu berasal dari sisi alamiah (lingkungan alam), sosial, maupun ekonomi. Coba sekarang kita tanya pada diri kita masing-masing, apakah kita mempunyai kesanggupan akan hal itu? Saya rasa jawaban kita sama, cuma segelintir yang bersedia dengan tulus mengerjakannya. Tanpa mengejar kepamrihan tertentu ataupun embel-embel yang nantinya mungkin diselipkan di dada.

Dan inilah yang terlihat pada narasumber kita kali ini. Betapa beliau dengan susah payahnya menggerakkan literasi di sebuah tempat yang jauh dari mana-mana. Dengan ketelatenan beliaunya yang luar biasa, akhirnya membuahkan hasil yang cemerlang. Sungguh sesuatu yang tak mudah untuk diraih. Sebab di area perkotaan, apapagi di Pulau Jawa, belum tentu mampu untuk mengimitasi gerak langkah beliaunya ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening Ceremony yang Serak-serak Basah

Alhamdulillah, opening ceremony   atawa  upacara pembukaan Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, yang digelar malam ini berjalan sukses. Meskipun Om Jay tidak dapat hadir dan di awal-awal suara audionya grak-grek. Seserak suara saya, yang tiga hari ini dilanda radang tenggorokan. Bikin tidur malam tak nyaman. Dibuat makan juga tak enak, sebab lidah pun berkoalisi menciptakan rasa pahit.  Namun kepahitan ini tidak terjadi pada saat opening  itu. Hanya saja, sekali lagi saya, yang kurang konsen. Karena berpikir terlampau keras agar mulut ini tidak mengeluarkan suara uhuk-uhuk. Jadi mungkin saat mempresentasikan maupun menjawab pertanyaan dari peserta, kurang jelas.  Untungnya bapak dan ibu peserta yang hadir cerdas-cerdas. Wat-wet, sat-set,  responsif terhadap apa yang terjadi. Sehingga tidak terjadi pembicaraan yang ngelantur kesana-kesini-kesitu-kemari, apalagi sampai mengarah ke bullying  pun tidak ada.  Jadi pembukaan ini menjadi berkah ki...

Materi 4 Maret 2022

Bagi bapak dan ibu peserta Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, untuk materi pertemuan pertama, tanggal 4 Maret 2022 ini, dapat mengklik tautan di bawah ini untuk mengunduhnya: Materi Pertemuan 4 Maret 2022 Sedangkan untuk melihat kegiatan webinarnya ada di tautan berikut:  Video Pertemuan 4 Maret 2022

Pertemuan Keenam Mempopulerkan Inovasi dengan Nama Sendiri

Hari-hari ini gempuran " singkatan" begitu gencar. Apalagi banyak layanan yang berasal dari pemerintah pun ikut-ikutan. Jadi mau tak mau setiap saat kita dicekoki oleh "singkatan". Baik itu yang tertera di media massa, media sosial, maupun di spanduk-spanduk di sepanjang jalan yang kita lewati.  Hal ini juga mengimbas pada penemuan atau kita sebut inovasi, di bidang pendidikan. Banyak inovasi yang menggunakan "singkatan". Baik karena alasan untuk lebih mempermudah mengingat sampai untuk memberi kesan luar biasa.  Meskipun begitu belum banyak yang menggunakan " nama penciptanya" sebagai pemendekan dari penemuan tersebut. Padahal ini jika dipakai, paling tidak mengesankan bahwa karya penemuan tadi tidak bermula dari sebuah plagiasi. Di samping itu, juga sebagai branding  dari sang penemunya. Dan hal ini telah ditempuh oleh Bu Emi Sudarwati. Kali ini dalam webinar Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, tanggal 8 April 2022, beliau memaparkan in...