Tentu tak mudah menggerakkan sebuah aktivitas yang membutuhkan pemikiran dan tindakan yang ekstra giat. Apalagi hal itu digelorakan di kawasan yang notabene jauh dari peradaban modern. Banyak gejolak dan rintangan yang akan menghalang. Tapi jika dilambari dengan kesadaran dan keyakinan yang bulat. Hal tersebut tetap mampu diperbuat dengan sebaik-baiknya. Meskipun mungkin yang dapat melaksanakannya, hanyalah orang-orang yang "terpilih".
Mengapa disebut orang-orang "terpilih"? Karena telah disebut di muka, ada banyak rintangan yang menghalang. Dan pastinya rintangan ini tidaklah kecil. Baik rintangan itu berasal dari sisi alamiah (lingkungan alam), sosial, maupun ekonomi. Coba sekarang kita tanya pada diri kita masing-masing, apakah kita mempunyai kesanggupan akan hal itu? Saya rasa jawaban kita sama, cuma segelintir yang bersedia dengan tulus mengerjakannya. Tanpa mengejar kepamrihan tertentu ataupun embel-embel yang nantinya mungkin diselipkan di dada.
Dan inilah yang terlihat pada narasumber kita kali ini. Betapa beliau dengan susah payahnya menggerakkan literasi di sebuah tempat yang jauh dari mana-mana. Dengan ketelatenan beliaunya yang luar biasa, akhirnya membuahkan hasil yang cemerlang. Sungguh sesuatu yang tak mudah untuk diraih. Sebab di area perkotaan, apapagi di Pulau Jawa, belum tentu mampu untuk mengimitasi gerak langkah beliaunya ini.
Sumber: www.schoolnews.com
Komentar
Posting Komentar