Langsung ke konten utama

Pertemuan Pertama yang Deg-deg Pyar


Diri kita selalu menginginkan sesuatu berjalan dengan smooth. Namun apa yang kita idamkan itu seringkali tidak bisa berjalan dengan mulus. Dan banyak dari kita mungkin tidak siap dengan hal ini. Makanya yang terjadi adalah kekhawatiran yang ditingkahi kejengkelan. Padahal kalau dipikir-pikir, hal tersebut sama sekali tak berguna. Sebab kehidupan itu mengandung onak dan duri. Dan kegunaan onak dan duri itu tiada lain untuk menempa diri kita, supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang tangguh. 

Dan hal ini terjadi pula pada persiapan untuk pertemuan pertama di Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1 ini. Namun Alhamdulillah, di detik-detik terakhir, kendala yang ada tertuntaskan. Hal ini juga berkat kerja sama dari tim panitia yang solid. Sehingga pertemuan pertama dengan pemateri Bapak Sigit Suryono, dan dimoderatori Ibu Daru Any Putri berjalan dengan lancar.

Ulasan-ulasan yang disampaikan beliau terkait pemanfaatan ICT dalam proses pembelajaran, sungguh menawan hati para peserta. Sehingga lontaran-lontaran pertanyaan, yang lumayan banyak, dikarenakan keawaman. Padahal itu suatu hal yang dekat, dan sering digunakan sehari-hari. Ini juga membuktikan, bahwa kita sebagai guru harus senantiasa belajar. Tidak pernah merasa puas akan ilmu yang dimiliki. Sebab memang ilmu apapun harus selalu di-update.

Dan bagi yang penasaran karena tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut lewat Zoom, dapat menyaksikan di kanal Youtube Bapak Fajar Tri Laksono dengan tautan sebagai berikut: Video Webinar
Ada pula ulasan tentang kelas inovasi di blog Kompasiana Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay), di link ini: Ulasan Kelas Inovasi

Komentar

  1. Manrap pertemuan pertama yang menggetarkan dan menggerakkan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi😎

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pertemuan-pertemuan selanjutnya berjalan dengan lancar. Dan dapat menggugah semangat berkreativitas.

      Hapus

  2. Luar biasa ...Semoga ibu bisa mengerjakan tugas2 dg baik,Aamiin Ya Robalalamin🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening Ceremony yang Serak-serak Basah

Alhamdulillah, opening ceremony   atawa  upacara pembukaan Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, yang digelar malam ini berjalan sukses. Meskipun Om Jay tidak dapat hadir dan di awal-awal suara audionya grak-grek. Seserak suara saya, yang tiga hari ini dilanda radang tenggorokan. Bikin tidur malam tak nyaman. Dibuat makan juga tak enak, sebab lidah pun berkoalisi menciptakan rasa pahit.  Namun kepahitan ini tidak terjadi pada saat opening  itu. Hanya saja, sekali lagi saya, yang kurang konsen. Karena berpikir terlampau keras agar mulut ini tidak mengeluarkan suara uhuk-uhuk. Jadi mungkin saat mempresentasikan maupun menjawab pertanyaan dari peserta, kurang jelas.  Untungnya bapak dan ibu peserta yang hadir cerdas-cerdas. Wat-wet, sat-set,  responsif terhadap apa yang terjadi. Sehingga tidak terjadi pembicaraan yang ngelantur kesana-kesini-kesitu-kemari, apalagi sampai mengarah ke bullying  pun tidak ada.  Jadi pembukaan ini menjadi berkah ki...

Materi 4 Maret 2022

Bagi bapak dan ibu peserta Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, untuk materi pertemuan pertama, tanggal 4 Maret 2022 ini, dapat mengklik tautan di bawah ini untuk mengunduhnya: Materi Pertemuan 4 Maret 2022 Sedangkan untuk melihat kegiatan webinarnya ada di tautan berikut:  Video Pertemuan 4 Maret 2022

Pertemuan Keenam Mempopulerkan Inovasi dengan Nama Sendiri

Hari-hari ini gempuran " singkatan" begitu gencar. Apalagi banyak layanan yang berasal dari pemerintah pun ikut-ikutan. Jadi mau tak mau setiap saat kita dicekoki oleh "singkatan". Baik itu yang tertera di media massa, media sosial, maupun di spanduk-spanduk di sepanjang jalan yang kita lewati.  Hal ini juga mengimbas pada penemuan atau kita sebut inovasi, di bidang pendidikan. Banyak inovasi yang menggunakan "singkatan". Baik karena alasan untuk lebih mempermudah mengingat sampai untuk memberi kesan luar biasa.  Meskipun begitu belum banyak yang menggunakan " nama penciptanya" sebagai pemendekan dari penemuan tersebut. Padahal ini jika dipakai, paling tidak mengesankan bahwa karya penemuan tadi tidak bermula dari sebuah plagiasi. Di samping itu, juga sebagai branding  dari sang penemunya. Dan hal ini telah ditempuh oleh Bu Emi Sudarwati. Kali ini dalam webinar Kelas Inovasi PGRI Gelombang 1, tanggal 8 April 2022, beliau memaparkan in...